Tak tik tuk, bunyian jarum jam yang menemani saya malam ini.
Sunyiiiii, iya sunyi karena hadiah dari PLN yaitu mati lampu yang membuat malam ini sedikit grik grik.
Mencari kesibukan sendiri dengan handphone pintar ini dan mulai menyelami kehidupan timeline “cicit cuit” di waktu malam hari.
Topik nya sama, hampir semua di TL membahasnya. Kepo luar biasa, dan saya hanya bisa memantau terlebih dahulu dengan di selingi twit-twit kecil ungkapan hati. Hahaha
Artikel ini saya tulis semata-mata hanya ide malam hari yang bercampur dengan perasaan hati, dengan tingkat ke ‘mood’ an yang sesuai tanpa bermaksud menyerang,menyindir atau menyiyir karena saya lebih suka menyisir. Okesip!kembali ke topic! 😀
Apa sih yang belakangan ini sering muncul di TL saya mungkin sama dengan apa yang sering muncul di TL rekan-rekan pencinta sepakbola sekalian. Tentang seorang pemain sepakbola yang saya rasa kalian paham lah.
Gak mau komentar banyak tentang kejadian yang sedang berjalan, walau sejujurnya kecewa pasti ada dan beliau merupakan sosok ‘idola’ dan ‘because him’ saya bisa jatuh cinta akan olahraga bernama sepakbola ini.
Disini saya tidak akan melakukan pembelaan maupun sebalikanya.
Saya akui awal mengenal persija atau bisa di kata sepakbola secara tidak langsung karena beliau. Dengan cara bermain, karisma yang iya miliki dan tentunya faktor orang ketiga yang kebetulan fans berat beliau yang membuat saya penasaran lebih lanjut ‘siapa sih orang ini’
Mengenal sepakbola pertama kali yang saya tau hanyalah Timnas Indonesia dan tok di situ., baru kemudian lebih jauh melirik ke tim-tim liga nya dan tim pertama itu tidak lain dan tidak bukan adalah tim yang beliau bela.
Kalo boleh jujur, sebalum saya tau rivalitas antara orange dan biru, saya merupakan penjago kedua tim. Hahaha. Tapi seiring jalannya waktu, ketika mendapatkan pencerahan entah hati ini tetap ada untuk tim orange dan lebih terpacu untuk tahu dan lebih dekat dengan tim ini dan puji tuhan sampai detik ini dukungan saya kepada PERSIJA JAKARTA belum luntur oleh warna lain walaupun domisili saya bukanlah di Jakarta 🙂
Cinta itu tulus, jika kamu telah jatuh cinta secara tulus maka cinta itu akan bertahan. Mungkin kata ini yang bisa mewakili hati saya saat ini. Ketika awalnya saya mengenal tim ini berkat beliau dan kini saya pastikan tanpa beliau bukan menjadi akhir dukungan dan perjalanan cinta saya akan tim Ibu Kota ini karena saya terlanjur jatuh cinta dan ini bukan lah cinta biasa. Hehe
Mengambil kalimat di artikel saya sembelumnya
Cinta…
Cinta itu memang selayaknya datang dari hati yang terdalam.
Maka anda akan tau ketulusan dari cinta itu. Dan anda akan tau apakah ini cinta atau euphoria sesaat.
Cinta sepakbola rasanya kurang afdol jika kita tidak memiliki sebuah klub yang nantinya akan disebut ‘kekasih’ itu.
Cinta yang telah ia berikan ini banyak membawa pembelajaran bagi saya. Banyak hal-hal positive yang saya terima dari sini.
Arti dari sebuah kata ketulusan, pengorbanan dan pembelajaran kehidupan.
Sebuah cinta buta yang menyenangkan dan membanggakan
—
So, ada dan tanpa. Awal dan akhir. Bertahan atau tidak. Biar waktu yang menjawab kelanjutan realita kehidupan ini. Tapi yang jelas saya tetap PERSIJA 🙂
•kamu itu supporter tim bukan supporter pemain•
Posted with WordPress for BlackBerry.