Menemukanmu, mengenalmu, dan mencintaimu adalah sebuah anugrah. Anugrah yang ku percaya mengalir dalam rencana Tuhan. Bagi ku kamu adalah rencana Tuhan, yang di persediakan untuk mengambil peran dalam perjalanan hidup ini, entah peran apa yang nanti kamu dapatkan setidaknya kini aku telah mendapatkan peranku.
Memendam, merasakan dalam hati, lalu ikutilah sesuai cerita Tuhan. Memang pada dasarnya cinta yang berakar pada “pemendaman” akan berjalan sedikit menyakitkan, ya menyakitkan kala tak bisa menuntut apa-apa dengan keadaan semua ini.
Melihatmu hanya cukup dari kejauhan, menyapamu hanya cukup dalam hati, mencintaimu hanya cukup dengan doa-doa.
Berharap semua akan datang indah, walau ini bukan sebuah film yang selalu berakhir happy ending. Tidak adil rasanya jika terus mendustai perasaan hanya karena sebuah gengsi, namun kata-kata ini tak seringan perbuatan bahkan nyali ini seketika mati begitu saja.
Akankah ini selamanya menjadi sebuah pemendaman atau sebaliknya? Tidak menuntut banyak aku hanya butuh kepekaan. Kepekaan yang selama ini mungkin tidak anda rasakan walau dalam setiap gerik ini penuh dengan makna yang tersimpan.
Sampai saat ini saya tetap memperjuangkan rasa ini pun adalah bagian dari rencanaTuhan, walaupun tak jarang rasa lelah itu sering terlontar, tapi sampai detik ini saya tidak pernah berhasil untuk mundur.
Tidak ingin berpanjang kata karena akan lebih menyakitkan bila nyatanya semua tulisan tentang anda tidak pernah anda baca. Percayalah rencana Tuhan yang terbaik
“goal kipper”