Could it be …

ada kalanya rasa putus asa itu tercuat, ketika asik-asik menghayal jauh namun kenyataan berkata lain. Mungkin saya ini lebih cocok di sebut pengagum mu, ya hanya bisa mengagumi dari hati karena diri ini tak mampu mengungkapkan lebih. saya bukan tipikal orang yang memulai, mungkin memendam dan menunggu lalu sialnya yang di kagumi akan pergi begitu saja karena tak peka sama sekali. hmmm..

entah apa yang ada di benak ini,ketika level kagum itu naik menjadi mungkin cinta dan ketika seorang sahabat bertanya “aneh, saling kenal tidak, bertegur sapa apalagi kok bisa suka?” ahhh!! itu pertanyaan besar yang tak pernah saya temukan jawabannya. entah apa yang bisa membuat tertarik, pertemuan pun hanya dilakukan begitu saja tanpa tatapan yang lama bahkan hanya sekedar papasan biasa.

jika cinta itu buta, apakah perasaan pun dibutakan olehnya? perasaan peka sedikit saja. peka, hmmm saya pun bingung bagaimana anda bisa peka kalo nyali pun saya tak punya untuk mengirimkan sinyal-sinyal itu. pengkodean pun mungkin hanya dilakukan lewat artikel-artikel kecil ini atau media sosial lain yang belum tentu anda membacanya, bagaimana bisa berharap lebih.

apakah akan terus menjaga kerahasiaan hati ini? memendam yang tak pasti? bahkan menjadi sakit ketika anda akhirnya bersama yang lain?
menghilangkan rasa itu sudah pernah dicoba, namun nyatanya hanya dengan sekejap anda merubahnya kembali…
terkadang alasan untuk mundur pun terbesit, namun apa daya bagai pikiran kosong semata ketika melihat anda kembali di depan saya.

lelah, yah mungkin saat ini saya dalam titik kelelahan dengan segala hal yang entah saya perjuangkan untuk apa. saya lelah dengan ketidak pastian ini, saya lelah memendam rasa ini.

mungkin waktu yang akan menjawabnya, kearah depan atau sebaliknya.
memang aneh, tapi inilah nyatanya. seandainya hati bisa memilih dan dipilih.

tuhan dekatkanlah bila memang bisa bersatu dan sebaliknya jauhkanlah jika hanya untuk sebuah hal yang menyakitkan

Buka matamu buka hatimu, ada apa dengan tim kebanggaanmu?

Teriakan loyalitas, loyalitas, loyalitas!!! 
Yang di tuntut hanyalah loyalitas! 
Ketikaa loyalitas jadi kambing hitam?!?
 Dan ketik mata serta hati dipaksa tertutup oleh sebuah kata loyalitas??!! 
Sudah cukup tuntutan loyalitas dibalik keterpurukan tim Persija saat ini, ketika apa pun yang diperbuat seolah salah oleh karena kata loyalitas. 
Apa sih definisi loyalitas bagi anda? Loyalitas bukan berarti selalu tunduk! Loyalitas bukan berarti selalu iya! Dan loyalitas itu bukan kepasrahan. Loyalitas bukan hanya kata sifat tapi juga kata kerja. 

11 kali pertandingan hanya mampu 2 kali menang dan selebihnya banyak mengalami kekalahan serta berada di posisi juru kunci, ya itu gambaran Persija sekarang ini. Bukan bermaksud menjelek-jelekan apa lagi sudah tak setia tapi ini kenyataanya yang tidak bisa di tutup-tutupi, tim kebanggaan asal Jakarta ini sedang terpuruk! 

Kalah 1, 2, atau 3 kali bisa di maklumi. Seri 2, 3, atau 4 kali bisa di toleransi. Lantas kalo menang hanya 2 kali dalam jangka waktu hampir setengah musim terlewati? Masih ada yang mau bicara “sabar, loyalitas kita sedang di uji”, ahhh! Kata loyalitas sudah tidak bisa di jajarkan lagi, apakah dengan loyalitas supporter tim Persija bisa terselamatkan? 

Kami rindu menang, apa persija lupa cara untuk mencetak gol? Meraih point 3? Dan merasakan kemenangan? Kami rindu tim yang seakan memberikan bius dari segala polemik kehidupan ini. Kami rindu dengan bangga melihat dan berbagi kepada teman-teman “ini loh tim saya kemarin menang dan sekarang menempati klasmen atas”. Kami banyak merindukan waktu bersama tim ini, setidaknya walau persija menjalani partai usiran kami akan antusias luar biasa untuk berangkat tour ataupun menggelar nonton bareng. Kami rindu persija yang dulu. 

Untuk menyalahkan dan mencari kambing hitamnya siapa rasanya sudah lah tak usah di bahas lagi, saya anggap kita sudah tau siapa yang harusnya bertanggung jawab dan ada apa sebenarnya di tim ini (silahkan baca artikel bepe yang dimuat di website beliau), bukan sekedar masalah keuangan tapi rasa hormat yang krisis.

 Jika dulu Persija adalah kekasih yang luar biasa, dengan setia ia meberikan kemenangan. Kini mungkin cintanya sedikit memudar, tak jarang Persija mem’PHP’in supportenya dengan skor yang unggul terlebih dahulu dan kalah, sekarang Persija seoalah mulai bosan menjali cinta di ISL dan ia mencoba mencari pelabuan lainnya? Rasanya mungkin bagai bertepuk sebelah tangan, namun apakah anda rela kekasih atau mantan anda ini berlabuh di tempat yang semestinya bukan tempatnya(divisi utama)?

 Mungkin hanya sebuah permohonan kepada tuhan disela-sela doa yang bisa di panjatkan demi mendapatkan mujizat bagi tim Persija ini, ketika gerak seolah dibatasi, dan tindakan tak bisa diutarai. Mungkin dengan cara buka mata mu buka hati mu, belajar realistis dari keadaan ini, apa yang terjadi dengan tim kebanggan mu ini! Lewat tulisan ini, mungkin tidak banyak berpengaruh bagi posisi Persija, namun setidaknya saya dapat berbagi isi hati dan menolak buta dan keras hati 🙂

 #BangkitPersija

Antara liga ku dan liga mu

2 benua, 2 tim, 2 negara, 2 bendera, 2 warna, dan 2 rasa yang menjadi satu atas dasar cinta didalam sepakbola. 

Antara liga ku dan liga mu, 2 liga yang berbeda nyata secara kasta, cara mendukung, dan populatitas dunia. 

Aku cukup dengan sepakbola lokal asli rasa indonesia, liga yang sering di anggap sebelah mata oleh warga negaraanya sendiri. Ketika Kamu lebih tertarik dengan liganya mr-mr diluar sana, maka aku hormati rasa kebanggaan mu itu. 🙂

 Ada saatnya, ketika para supporter dua liga ini tak mau saling kalah, maka saling “nyinyir” pun tidak bisa di hindari. Mulai dari sebutan supporter layar kaca, supporter hayalan, tukang rusuh, supporter brutal dan segala aroma negatif hanya karena kurangnya rasa saling menghormati satu sama lain, ahhh! Lucu!! Sesama Indonesia di pecah karena sepakbola. 😀

 Dibalik sisi tegang antara dua insan berbeda kebanggaan ini mari mengorek sedikit lebih dalam sisi romantis ala sepakbola indonesia dan negara lain. 

Romantis ala supporter mungkin berbeda dari kata romantis biasanya. Bagi saya romantis adalah ketika salah satu diantaranya mengingatkan adanya pertandingan dengan cara membangunkan (liga luar) dan satu diantaranya lagi menemani langsung ke stadion untuk mendukung tim kebanggan (liga lokal), ahhhh! Ini lebih dari kata romantis :’)

 Kita memang berbeda tim, berbeda cara mendukung, tapi kamu tak akan lupa bagaimana cara menghormati. Ketika ucapan “keren cewe bisa suka sepakbola lokal”, maka ucapan sama sebaliknya pun terucap “lelaki keren adalah supporter”. 😀 

Aku liga Indonesia kamu liga Inggris, mari dukung tim masing-masing dengan cara sendiri, syukur-syukur bisa suka juga sama tim saya 😀

 Indahnya perbedaan :’)