ada kalanya rasa putus asa itu tercuat, ketika asik-asik menghayal jauh namun kenyataan berkata lain. Mungkin saya ini lebih cocok di sebut pengagum mu, ya hanya bisa mengagumi dari hati karena diri ini tak mampu mengungkapkan lebih. saya bukan tipikal orang yang memulai, mungkin memendam dan menunggu lalu sialnya yang di kagumi akan pergi begitu saja karena tak peka sama sekali. hmmm..
entah apa yang ada di benak ini,ketika level kagum itu naik menjadi mungkin cinta dan ketika seorang sahabat bertanya “aneh, saling kenal tidak, bertegur sapa apalagi kok bisa suka?” ahhh!! itu pertanyaan besar yang tak pernah saya temukan jawabannya. entah apa yang bisa membuat tertarik, pertemuan pun hanya dilakukan begitu saja tanpa tatapan yang lama bahkan hanya sekedar papasan biasa.
jika cinta itu buta, apakah perasaan pun dibutakan olehnya? perasaan peka sedikit saja. peka, hmmm saya pun bingung bagaimana anda bisa peka kalo nyali pun saya tak punya untuk mengirimkan sinyal-sinyal itu. pengkodean pun mungkin hanya dilakukan lewat artikel-artikel kecil ini atau media sosial lain yang belum tentu anda membacanya, bagaimana bisa berharap lebih.
apakah akan terus menjaga kerahasiaan hati ini? memendam yang tak pasti? bahkan menjadi sakit ketika anda akhirnya bersama yang lain?
menghilangkan rasa itu sudah pernah dicoba, namun nyatanya hanya dengan sekejap anda merubahnya kembali…
terkadang alasan untuk mundur pun terbesit, namun apa daya bagai pikiran kosong semata ketika melihat anda kembali di depan saya.
lelah, yah mungkin saat ini saya dalam titik kelelahan dengan segala hal yang entah saya perjuangkan untuk apa. saya lelah dengan ketidak pastian ini, saya lelah memendam rasa ini.
mungkin waktu yang akan menjawabnya, kearah depan atau sebaliknya.
memang aneh, tapi inilah nyatanya. seandainya hati bisa memilih dan dipilih.
tuhan dekatkanlah bila memang bisa bersatu dan sebaliknya jauhkanlah jika hanya untuk sebuah hal yang menyakitkan